sertakan Sumbernya bila anda mau mengcopy paste artikel ini. Cloud Animasi dengan CSS3 http://djogzs.blogspot.com/#ixzz28ciJqH00 Under Creative Commons License: Attribution

Postingan Populer

Total Pageviews

Denny Bayu Listiawan On Minggu, 13 Januari 2013


Nama bapak Sriyatno, beliau adalah pendatang dari desa ke kota. Laki laki yang lahir pada 22 mei 1956 ini berasal  dari sebuah desa yang asri di klaten. Beliau berurbanisasi sudah 2 kali. Latar belakang beliau untuk berurbanisasi adalah melanjutkan tingkat pendidikan. Beliau pergi meninggalkan desanya di klaten pada tahun 1976. Beliau melanjutkan pendidikannya di Sekolah Tinggi TELKOM. Kesan pertama beliau pindah ke kota adalah sebuah rasa kagum dan penasaran yang tinggi kehidupan kota yang lebih bergairah dan dinamis. Beberapa kelebihan kehidu.pan di Bandung dan di Klaten adalah kehidupan rasional, skill bertambah, dan intelektualitas yang tinggi. Namun disamping semua itu kehidupan di kota Bandung mulai terlihat individualismenya. Sifat yang kurang peduli antar sesama mulai terlihat di banding kehidupan  di desa klaten.
 Kehidupan di desa sangat kuat kebersamaan dan loyalitasnya. Namun walaupun begitu banyak warga desa klaten pergi ke kota untuk melanjutkan kehidupannya baik di bidang pendidikan maupun pekerjaan. Karena begitulah cara melanjutkan dan meneruskan hidup yang lebih baik walaupun banyak resiko dan tantangan di depannya. Dari segi budaya , budaya di desa Klaten dan di kota Bandung tidak jauh berbeda keduanya masih sama-sama mencintai dan menjaga budayanya. Namun seiring perkembangan jaman banyak juga budaya-budaya daerah yang di modifikasi dengan budaya modern. Jadi sudah jarang budaya yang benar-benar terjaga keasliannya. Budaya bahasa Indonesia di Bandung justru lebih di terapkan di banding di kKlaten. Walau masih ada juga yang menggunakan bahasa sunda. Namun di bidang Ekonomi kebutuhan di kota Bandung lebih mahal di banding di Klaten. Masyarakat disana juga lebih banyak bekerja di bidang industri dan kantor dari pada menjadi pedagang dan petani. Beda pada masyarakat di desa Klaten yang banyak bekerja di peternakan dan pertanian karena memanfaatkan sumber daya alamnya. Lalu pada tahun 1978 beliau selesai pada pendidikannya dan bekerja di Jakarta.
 Beliau bekerja pada sebuah PT TELKOM, namun menurut pendapat beliau pegawai di daerah lebih sejahtera di banding di kota. Namun pekerjaan di kota lebih banyak peluang untuk bersaingnya dan kesempatan lebih majunya lebih besar. Dari segi pendidikan tentu saja orang di kota lebih memahami segalanya di banding di desa. Dengan hidup di kota Jakarta banyak orang bisa menguasai skill dan kemampuan di kota-kota besar. Namun dari segi ekonomi Jakarta jauh lebih mahal dibanding desa di Klaten. Sosial di Jakarta hampir sama seperti di Bandung tingkat individualitasnya di Jakarta makin meningkat. Sumber daya alam di Jakarta di Jakarta hamper tidak ada karena pembangunan yang hamper merata.Namun Budaya di Jakarta masih tetap berkembang seperti tarian maupun seni musiknya, walaupun hanya ada di acara-acara tertentu saja.
 Pada tahun 2009 beliau pension dari pekerjaannya.Beliau mencoba dunia usah baru. Sapi perah, itulah pilihan beliau karna dahulunya beliau seorang peternak di desanya. Jadi menurut beliau berternak merupakan kemampuan yang bisa dia manfaatkan untuk memperoleh penghasilan. Berawal dari bertemu dengan teman kerjanya yang kebetulan tau bagaimana memulai awal bisnis sapi perah, yag kemudian beliau bergabung pada sebuah komunitas sapi perah.Dan di kembangkan dengan berbagai jaringan. Dari awal mulanya yang ia hanya mempunyai sepasang sapid an menyewa kandang, dengan semangat yang tinggi sekarang beliau sudah mempunyai belasan ekor sapi dan kandang milik sendiri. Hasil yang di dapatkan  bisa berupa dagingnya yang di jual dan susu yang juga bisa di olah menjadi permen,ice,dan youghurt. Walaupun hasil pendapatannya tidak se besar saat usia produktifitas kerja dulu, bisnisnya sekarang mampu membiayai kehidupan keluarganya sampai sekarang. Beliau berpesan “Persaingan di Jakarta semakin ketat.Kehidupan tidak abadi banyak perubahan karena ilmu pengetahuan yang semakin tinggi. Akses lebih mahal di bandingkan dengan asset.Sebagai Individu harus mempersiapkan diri menari ke ahlian dan ilmu untuk membangun kesejahteraan”










{ 1 komentar... read them below or add one }

  1. OK..SETIAP KITA DI HADAPKAN DENGAN PERISTIWA APAPUN, PANDANGLAH SEMUA ITU DAN TANGGAPILAH DENGAN PENUH KEYAKINAN KARENA ITU SEMUA TUHAN SEDANG BERKEHENDAK..

    FURUHITHO

    BalasHapus

Diberdayakan oleh Blogger.