- Home »
- THE STORY OF MOCCA
Denny Bayu Listiawan
On Minggu, 14 Oktober 2012
Mocca’s
Story
Contents
Pada mulanya Arina dan Riko
merupakan teman satu kampus di Institut Teknologi Nasional. Mereka
tergabung dalam sebuah band kampus tahun 1997-an. Karena tidak cocok dengan
anggota yang lain, Arina dan Riko pun sepakat mendirikan “Mocca”. Dua tahun
kemudian mereka bertemu dengan Indra dan Toma. Indra dan Toma merupakan teman
satu kampus, mereka belajar di fakultas desain Institut Teknologi Nasional
(ITENAS) Bandung dan masuk pada tahun yang sama.
Arina, Riko, Toma dan Indra mulai
membentuk band tanpa nama sejak tahun 1999. Nama Mocca baru tercetus saat
mereka manggung untuk pertamakalinya di acara inagurasi mahasiawa ITENAS tahun
2001. Saat itu lagu yang mereka bawakan adalah ‘And Rain Will Fall’, ‘Life
Keeps on Turning’, dan ‘Blah Blah Blah’ milik The Cardigans.
Mocca merekam demo lagu “Life Keeps
on Turning” untuk pertamakalinya di Studio Yes (Jalan Jakarta). Setelah itu
mereka merekam ulang demo mereka di Studio Aru (Jalan Riau) secara ‘Live
Recording’. Demo itulah yang akhirnya menjodohkan mereka dengan FFWD Records,
sebuah label rekaman independent di kota Bandung.
Mocca pertama kali dikenal publik
dengan lagu “Secret Admirer” dalam kompilasi Delicatessen (2002) produksi dari
Poptastic Records, bersama The Milo, Blossom Diary, Santamonica, dll.
Album My Diary (2002)
Di tahun 2002 mereka mengeluarkan
debut album mereka “My Diary” dibawah naungan “FFWD”. Launching album ini
dilaksanakan di Selasar Sunaryo Art Space, Bandung. Konser launching ini
dijadwalkan bertempat di area Amphitheater Selasar Sunaryo, tapi karena turun
hujan venue terpaksa dipindah ke indoor. Meski banyak penonton yang kecewa
karena tidak bisa masuk, tapi album My Diary (format kaset) yang dijual hari
itu terjual habis.
Album My Diary sangat sukses di
pasaran. Lagu-lagu seperti “Secret Admirer” dan “Me and My Boyfriend” menjadi
hits di radio-radio. Album ini terjual sampai 300.000 copy, rekor yang
fantastis untuk sebuah penjualan band independent.
Video klip “Me and My Boyfriend”
yang disutradarai oleh Gustaff dari Cerahati mendapat penghargaan sebagai “Best
Video of The Year” versi MTV Indonesia 2003.
Mocca at IAF2003, Victoria Hall –
Singapore
Bekerja sama dengan FFWD Record,
membantu banyak Mocca untuk go internasional. FFWD sebelumnya
adalah merupakan distributor untuk band-band indie-pop
internasional dari mulai Jepang, Singapura sampai Swedia. Sehingga pada
tahun 2003 Mocca mendapat kesempatan manggung di luar negeri untuk
pertamakalinya di acara IAF2003 bertempat di Victoria Hall Singapore.
Selain “Me & My Boyfriend” lagu
di album My Diary yang dibuatkan video klipnya adalah “What If”, “Life Keeps on
Turning”, dan “Secret Admirer”
Friends (2004)
Mocca kembali merilis album kedua
mereka tahun 2004 bertajuk “Friends” masih dibawah label indie, FFWD Record.
Dalam album ini Mocca tidak tampil sendirian. Mereka bekerja sama dengan dua
musisi untuk memperkaya musik mereka. Dari dalam negeri, mereka
menghadirkan Bob Tutupoli untuk mengisi suara dalam lagu “This
Conversation” dan lagu yang khusus dibuat untuknya, “Swing It Bob”. Mereka juga
berduet dengan vokalis band asal Swedia, Karolina Komstedt dari Club
8 di lagu “I Would Never”.
Alasan Mocca memilih Bob Tutupoly
adalah karena om Bob dinilai Mocca memiliki karakter suara yang mirip dengan
idola mereka, yaitu Frank Sinatra. Sedangkan Club 8 dipilih karena Riko,
Gitaris Mocca sangat menyukai band tersebut.
Pada era ini karier Mocca semakin
menanjak. Di dalam negeri Mocca semakin sering tampil di acara-acara televisi
nasional, bahkan Mocca juga pernah membintangi sebuah iklan produk kopi instan.
Singlenya “My Only One” juga dipakai menjadi soundtrack sebuah serial remaja
yang berjudul Fairish – The Series. Mocca juga mengisi soundtrack film
masterpiece Hanung Bramantyo, Catatan Akhir Sekolah. Lagu “I Remember” menjadi
single utama dari kompilasi soundtrack film itu.
Tak hanya di dalam negeri, mereka
mengembangkan sayap ke Asia. Album ‘Friends’ mengantarkan Mocca sebagai
nominasi Most Favourite Artist Indonesia di MTV Asia
Awards. Album mereka juga dirilis di Singapura, Malaysia, Thailand,
dan Jepang.
Pada tanggal 4-6 February 2005,
Mocca menggelar konser di Singapura, bertempat di Outdoor Theatre – The
Esplanade Singapore. Mereka juga diundang untuk main di Pattaya Music
Festival 2005, Thailand.
OST Untuk Rena (2005)
September 2005 Mocca merilis mini
album (EP) yang juga merupakan soundtrack dari sebuah film karya Riri Riza
& Mira Lesmana. EP ini berjudul “Music Inspired by The Movie: Untuk Rena”.
Pada EP ini Mocca pertamakalinya membuat lagu berbahasa Indonesia yang berjudul
“Hanya Satu”.
Pada akhir November 2005, Mocca
menjadi salah satu headliner di Naha 60th Anniversary After The Battle of
Okinawa Project “Sound Rainbow: Living With People of Asia”, sebuah Festival di
Jepang. Festival ini merupakan agenda rutin dari Pemerintah Daerah Okinawa.
Pada festival musik tersebut, Mocca menjadi satu-satunya headliner yang berasal
dari luar Jepang.
Awal tahun 2006 Mocca kembali lagi
melakukan tour ke dua negara asia tenggara, yaitu Singapura dan Malaysia.
Setelah menyelesaikan tour mereka, Mocca kembali masuk ke studio untuk merekam
materi-materi album baru
Colours (2007)
Setelah istirahat kurang lebih
setahun, Mocca kembali lagi dengan album ketiga. Dalam segi musik dan lirik di
album ini Mocca mengalami pendewasaan. Ini cukup mengejutkan, setelah dikenal
dengan lirik-lirik manis tentang hubungan cinta antar manusia dalam ‘My Diary’
dan ‘Friends’, album ini menghadirkan atmosfir yang sedikit berbeda, namun
masih berada pada zona yang sama, yaitu cinta. Cinta yang melingkupi
kegembiraan, kekecewaan, kebingungan, kemarahan, kecemburuan, sinisme, dan
kebahagiaan.
Riko menggambarkan album ini sebagai
rekap dari perjalanan musik Mocca sejauh ini, perjalanan dengan cerita yang
penuh warna. Cerita tentang hubungan Mocca dengan Indonesia, Mocca dengan fans,
bahkan hubungan antar personil. Album ini diberi judul “Colours”.
Seperti pada album “Friends”, pada
album ini juga terdapat beberapa kolaborasi, diantaranya dengan musisi hebat
asal Swedia, Pelle Carlberg dari band Edson. Mocca juga berkolaborasi dengan
choir ‘dadakan’ yang diberi nama ‘Indiesiana Sapta Suara’, mereka adalah
Dewi Lestari, Anto (70s Orgasm Club), Bez (Olive Tree), El William
(Vincent Vega), Ramdan (Burgerkill), Elang (Polyester Embassy), dan Rekti (The
SIGIT).
Mocca menghabiskan dua bulan rekaman
di dua studio, Aru dan Massive. 4 dari keseluruhan 13 lagu di album ini direkam
secara ‘live’. Selain lagu ciptaan Mocca, ada 2 lagu cover di album ini
yaitu ‘Hyperballad’ dari Bjork dan ‘Sing’ dari Joe Rapozo yang dipopulerkan
oleh The Carpenters.
Cover album “Colours” ini didesain
oleh Indra, Riko dan Iyoichi, teman dari Mocca yang juga seorang desainer
grafis handal. Album Colours ini masuk kedalam nominasi ‘Desain Cover’ terbaik
pada penghargaan Anugerah Musik Indonesia tahun 2008, dan memenangkan
penghargaan Karya Produksi Alternative Terbaik AMI Awards 2008.
under construction
under construction
Musical
style and influences
under construction
Solo
Project
Arina
under construction
Toma
under construction
Riko
under construction
Indra
under construction
Band
Members
Main
members
- Arina Ephipania – Vokal utama, Flute, Tap-Dance, Xylophone
- Riko Prayitno – Gitar
- Toma Pratama – Bass, Vokal latar
- Indra Massad – Drum, Perkusi, Cajon
Additional
player
- Agung Nugraha – Piano, Keyboard, Akordion
- Tommy Pangemanan – Trumpet
- Ardiansyah – Trombone
Former
additional player
- Ihsan ‘Dedon’ – Gitar Rhytm
- Mira – Saxophone
Discography
artikel utama: Mocca Discography
Studio
Album
- My Diary (2002)
- Friends (2004)
- Colours (2007)
EP
- Music Inspired by The Movie: Untuk Rena (2005)
- Mini Album (2010)
Live
Album
- Mocca’s Rehearsal Show (2007)
- Secret Show: Episode III (2009)
TAMBAHAN :
Perjalanan
karier
Satu tahun kemudian mereka mengeluarkan
debut album mereka "My Diary" (2003) dengan label indie "FFWD". Album ini
meldak di pasaran. Lagu-lagu seperti "Secret Admirer" dan "Me
and My Boyfriend" menjadi hits di mana-mana. Video klip "Me and My
Boyfriend" mendapat penghargaan sebagai "best video of the year"
versi MTV Penghargan Musik Indonesia 2003.
Bahkan mereka menandatangani kontrak
dengan salah satu indie records di Jepang, Excellent Records, untuk mengisi
satu lagu dalam album yang format rilisannya adalah kompilasi book set (3 Set)
yang berjudul "Pop Renaisance". Ada 3 disc yang diedarkan di Jepang
dan Mocca berada di disc no. 2 dengan lagu "Twist Me Arround".
Lagu-lagu Mocca sendiri menggunakan
bahasa Inggris dengan alasan memudahkan penulisan syair serta kesesuaian dengan
warna lagu pop dengan sentuhan swing jazz, twee pop, dan suasana ala 60-an.
Mocca kembali merilis album kedua
mereka tahun 2005 bertajuk "Friends"
masih dibawah label indie, Fast Forward Record. Dalam album ini Mocca tidak
tampil sendirian. Mereka menggaet dua musisi andal untuk memperkaya musik
mereka. Dari dalam negeri, mereka menghadirkan Bob Tutupoli untuk
mengisi suara dalam lagu "This Conversation" dan lagu yang khusus
dibuat untuknya, "Swing It Bob". Mereka juga berduet dengan musisi
asal Swedia,
Club 8. Bersama duo asal Swedia ini, Johan dan Karolina Komstedt, Mocca
membawakan lagu "I Would Never".
Karier Mocca semakin menanjak. Tak
hanya di dalam negeri, mereka mengembangkan sayap ke Asia. Singapura, Malaysia,
Thailand, dan Jepang telah menikmati album mereka. Pada tahu 2005, Mocca
menggelar konser
di Singapura
dan menampilkn The Rock Angels Band.
Mocca juga terlibat dalam pembuatan
lagu soundtrack. Kuartet ini pernah mengerjakan soundtrack film
"Catatan Akhir Sekolah" karya Hanung Bramantyo dan soundtrack sinetron TV "Fairish the
Series".
Mocca juga membuat sebuah mini album
berisi 6 lagu, 2 di antaranya berbahasa Indonesia. Mini album ini sebelumnya
berjudul "Sunday Afternoon", tapi dirilis dengan judul "Untuk
Rena". Mocca terinspirasi naskah cerita film anak-anak berjudul "Untuk Rena".
Mocca tak hanya mendapat inspirasi. Mereka juga mendapat kesempatan untuk
memasukkan "Happy!" dan "Sebelum Kau Tidur" sebagai soundtrack
film garapan Riri Riza itu.
Tahun 2007, Mocca mengeluarkan album
ketiga mereka, "Colours". Album ini memuat materi baru, termasuk 2 cover song
yaitu “Hyperballad” (Bjork) dan “Sing” (The Carpenters)
serta sebuah kolaborasi dengan Pelle Carlberg (Edson) yang kemarin sempat
menjadi tamu di LA Light IndieFest, dalam lagu “Let Me Go”.
Album
- My Diary - 2003
- Friends - 2005
- Ost. Untuk Rena - 2006
- Colours - 2007
- Mini Album - 2010
Lagu
lainnya
- I Will (The Beatles cover)
Swinging
Friends
Swinging Friends adalah sebutan
untuk penggemar mocca. Swinging Friends mengadakan pertemuan rutin di Bandung
Pada awal tahun 2007, Mocca sempat mengalami vakum manggung karena sedang
rehat setelah tour panjang keliling Indonesia dan beberapa negara Asia serta
sedang dalam proses perampungan album ke-3 mereka (Colours) yang kemudian
dilaunching tanggal 5 Mei 2007.Setelah album Colours rilis, gairah para fans mocca ini mulai bangkit kembali. Animo dari para fans terlihat dari ramainya halaman forum dari website Mocca (www.mymocca.com) pada saat itu. Oleh karena itu maka dibuatlah acara “Mocca’s Rehearsal Show” tanggal 27 Juli 2007 sebagai ajang ‘Kopi Darat’ dari para fans Mocca yang selama ini hanya aktif pada jejaring sosial saja. Acara ini terbatas hanya untuk 10 orang fans yang beruntung saja, diantaranya; Dyas, Windy, Agung, Miran, Young, Joph, dll. yang kemudian menjadi saksi terbentuknya Friendsclub Mocca.
Pada acara Rehearsal Show, tercetuslah beberapa nama sebagai identitas dari kumpulan fans Mocca, diantaranya Moccaholic, Mocca’s Swinger, Swinging Friends dan lain-lain. Ide-ide nama tersebut kembali kita perbincangkan di forum. Maka terpilihlah nama Swinging Friends yang merupakan ide dari Dyas sebagai nama untuk fans Mocca. Pada tanggal 31 Oktober 2007 bertepatan dengan hari ulang tahun Mocca, diadakan konser kecil-kecilan sebagai acara peresmian berdirinya Swinging Friends (SF). Hajatan besar Swinging Friends diadakan tanggal 9 Februari 2008 di Mocca’s Secret Show II. Acara itu menjadi tempat berkumpulnya SF seluruh Indonesia dalam satu tempat.
Sampai dengan saat SF masih aktif dalam berbagai kegiatan, tidak hanya berkumpul saat nonton bareng Mocca, tetapi juga kadang-kadang terlibat dalam kepanitiaan acara-acara yang dibuat oleh manajemen Mocca serta kegiatan-kegiatan lainnya seperti gathering atau charity.
Diberdayakan oleh Blogger.