- Home »
- pemrograman prosedural dan terstruktural
Denny Bayu Listiawan
On Minggu, 07 Oktober 2012
PEMROGRAMAN PROSEDURAL
Pemrograman dalam paradigma
prosedural dilakukan dengan memberikan serangkaian perintah yang berurutan.
Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang menjadi dasar dalam pemrograman
prosedural, meliputi definisi algoritma dan konstruktor pemrograman prosedural,
serta konsep Input, Proses, dan Output yang sangat lazim dalam dunia
pemrograman prosedural
Pada pemrograman procedural, program
dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri
atas runtutan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara
berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya
pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh
instrusi secara beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini
dinamakan pemrograman procedural. Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti
Cobol, Basic, Pascal, Fortran, dan C/C++ mendukung kegiatan
pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural.
Definisi prosedural
adalah :
a. Tahap-tahap
kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
b. Metode
langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu masalah
Manfaat pemrograman prosedural:
Relatif mudah menulis, karena masalah
pemrograman yang rumit dapat dipecahkan menjadi sejumlah tugas –tugas kecil dan
sederhana, yang dikerjakan oleh fungsi atau procedure.
Relatif mudah untuk men-debug program
prosedural. Jika program yang dibuat mempunyai bug, perancangan terstruktur
menyebabkan kemudahan untuk mengisolasi sesuatu (fungsi) yang menyebabkan bug
tersebut.
Contoh pemrograman
prosedural dengan bahasa C dalam mencari luas lingkaran:
Bahasa C:
void Cetak (char *String);
int Tambah (int a, int b);
uses crt;
const phi = 3.14;
var diameter, radius,
Luas : real;
begin
readln(diameter);
radius := diameter / 2;
Luas := phi * radius * radius;
writeln(Luas);
end.
#include
void main()
{ const phi = 3.14;
float diameter, radius, Luas;
scanf(“%f”, &diameter);
radius = diameter / 2.0;
Luas = phi * radius * radius;
printf(“%f”,Luas);
}
void Cetak (char *String);
int Tambah (int a, int b);
uses crt;
const phi = 3.14;
var diameter, radius,
Luas : real;
begin
readln(diameter);
radius := diameter / 2;
Luas := phi * radius * radius;
writeln(Luas);
end.
#include
void main()
{ const phi = 3.14;
float diameter, radius, Luas;
scanf(“%f”, &diameter);
radius = diameter / 2.0;
Luas = phi * radius * radius;
printf(“%f”,Luas);
}
Pemrograman
Terstruktur
Pemrograman
terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur. Terstruktur
dalam:analisa, cara dan penulisan program.
Pemrograman
terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai
kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil
dari manapun dalam program dan dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda
untuk setiap pemanggilan. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman
yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program
terstruktur.
Contoh
bahasa pemrograman terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.
Tujuan dari pemrograman terstruktur
adalah:
1. Meningkatkan
kehandalan suatu progam,
2. Program
mudah dibaca dan ditelusuri,
3. Menyederhanakan
kerumitan program,
4. Pemeliharaan
program, dan
5. Meningkatkan
produktivitas pemrograman.
Langkah-langkah untuk membuat
program yang baik dan terstruktur adalah:
1. Mendefinisikan Masalah
2. Menentukan Solusi
3. Memilih Algoritma
4. Menulis Program
5. Menguji Program
6. Menulis Dokumentasi
7. Merawat Program
8. Pengenalan Komputer
1. Batasan
Masalah Merencanakan sistim dan spesifikasi program:
Siapa yang akan menggunakan program dan untuk
apa? dengan cara:
- Menentukan
tujuan dan hasil yang akan dicapai
- Menentukan
hal-hal yang diperlukan oleh sistim
-
Pengumpulan data.
2.
Pengembangan Model Pembuatan model dari sistim yang akan kita bangun, model
adalahsuatu gambaran sederhana dari sistim yang kita buat. Dengan pembuatan
model akan terlihatdengan jelas hubungan antara objek-objek dalam sistim yang
akan kita bangun. Untukpenyelesaian aritmatik, biasanya model dibuat dalam
bentuk rumus matematik.
Contoh:
untuk membuat program luas_lingkaran kita membuat model matematis c = a x b
3. Rancangan
algoritma Pembuatan urutan instruksi yang akan ditulis pada program (dijelaskan
lebih lanjut)
4.
Pemrograman Implementasi algoritma ke dalam program (algoritma sendiri
dalamkomputer adalah merupakan program).
5. Uji dan
Validasi Pengujian terhadap program : seperti kesalahan penulisan (syntax
error) ,kesalahan saat eksekusi (runtime error) kesalahan logika program
(program berjalan tapimenghasilkan output yang salah- fatal error).
6.
Dokumentasi Pembuatan catatan pada program terutama pada modul-modul yang
rumit.Contoh: Sistim Pengembangan Software Life Cycle
Prinsip pemrograman
terstruktur:
a. Gunakan
rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design),
b. Bagi
program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c. Gunakan
sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan,
d. Gunakan
pengkodean terstruktur: IF ... THEN, DO ... WHILE dan lain-lainnya,
e. Hindarkan
penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
f. Gunakan
nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
g. Buat
dokumentasi yang akurat dan berarti.Dalam perencanaan dan perancangan dari atas
ke bawah, kategori dan penyelesaian masalahdimulai dari bagian yang utama
kemudian dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Rancangancara ini memudahkan
penulisan, pengujian, koreksi dan dokumentasi program.
Tahapan rancangan atas
ke bawah dalam pemrograman:
1. Tentukan
keluaran (output) yang diminta, masukan (input) yang diperlukan
danproses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data.
2. Membagi
proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
3. Buat
algoritma msing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
Setiap modul dalam
proses rancangan atas ke bawah biasanya dibatasi dalam isi
maupunbatasan-batasan berikut:
1. Setiap
modul hanya mempunyai satu masukan dan keluaran
2. Setiap
modul hanya mewakili satu fungsi program.
Rancangan (design)
terstruktur:
1. Membagi
program menjadi sub-program
2. Menekankan
fungsionalitas.
3. Cocok
untuk sistem yang banyak mempunyai fungsi independen.
Gaya
penulisan programterstruktur:Menggunakan indentasi sehingga jelas struktur dan
kontrol program.Memudahkanpembacaan, pemahaman, penelusuran kesalahan dan
pembuatan koreksi.
· Kontrol program
terstruktur (Tiga tipe Bahasa pemrograman terstruktur):
1. Terurut (sequence)
Setiap baris
program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah (setiap baris dikerjakan
sekali atau tidak baris baris program yang tidak dikerjakan)
2. Pilihan
(selection/conditional)
3. Pengulangan
(repetition - loop)
Diberdayakan oleh Blogger.