sertakan Sumbernya bila anda mau mengcopy paste artikel ini. Cloud Animasi dengan CSS3 http://djogzs.blogspot.com/#ixzz28ciJqH00 Under Creative Commons License: Attribution

Postingan Populer

Total Pageviews

Denny Bayu Listiawan On Minggu, 07 Oktober 2012


PEMROGRAMAN PROSEDURAL

Pemrograman dalam paradigma prosedural dilakukan dengan memberikan serangkaian perintah yang berurutan. Dalam bab ini akan dibahas hal-hal yang menjadi dasar dalam pemrograman prosedural, meliputi definisi algoritma dan konstruktor pemrograman prosedural, serta konsep Input, Proses, dan Output yang sangat lazim dalam dunia pemrograman prosedural
Pada pemrograman procedural, program dibedakan antara bagian data dengan bagian instruksi. Bagian instruksi terdiri atas runtutan (sequence) instruksi yang dilaksanakan satu per satu secara berurutan oleh pemroses. Alur pelaksanaan instruksi dapat berubah karena adanya pencabangan kondisional. Data yang disimpan di dalam memori dimanipulasi oleh instrusi secara beruntun atau procedural. Paradigma pemrograman seperti ini dinamakan pemrograman procedural. Bahasa-bahasa tingkat tinggi seperti  Cobol, Basic, Pascal, Fortran,   dan C/C++ mendukung kegiatan pemrograman prosedural, karena itu mereka dinamakan juga bahasa prosedural.


Definisi prosedural adalah :
a.       Tahap-tahap kegiatan untuk menyelesaikan suatu aktivitas
b.      Metode langkah demi langkah secara eksak dalam memecahkan suatu  masalah


           




Manfaat pemrograman prosedural:
Relatif mudah menulis, karena masalah pemrograman yang rumit dapat dipecahkan menjadi sejumlah tugas –tugas kecil dan sederhana, yang dikerjakan oleh fungsi atau procedure.
Relatif mudah untuk men-debug program prosedural. Jika program yang dibuat mempunyai bug, perancangan terstruktur menyebabkan kemudahan untuk mengisolasi sesuatu (fungsi) yang menyebabkan bug tersebut.

           
Contoh pemrograman prosedural dengan bahasa C dalam mencari luas lingkaran:
Bahasa C:
void Cetak (char *String);
int Tambah (int a, int b);
uses crt;
const phi = 3.14;
var diameter, radius,
Luas : real;
begin
readln(diameter);
radius := diameter / 2;
Luas := phi * radius * radius;
writeln(Luas);
end.
#include
void main()
{ const phi = 3.14;
float diameter, radius, Luas;
scanf(“%f”, &diameter);
radius = diameter / 2.0;
Luas = phi * radius * radius;
printf(“%f”,Luas);
}

Pemrograman Terstruktur

Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur. Terstruktur dalam:analisa, cara dan penulisan program.
Pemrograman terstruktur adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat mengunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Contoh bahasa pemrograman terstruktur : Pascal, Cobol, RPG, ADA, C.


Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah:
1.       Meningkatkan kehandalan suatu progam,
2.       Program mudah dibaca dan ditelusuri,
3.       Menyederhanakan kerumitan program,
4.       Pemeliharaan program, dan
5.       Meningkatkan produktivitas pemrograman.



Langkah-langkah untuk membuat program yang baik dan terstruktur adalah:

1.        Mendefinisikan Masalah
2.        Menentukan Solusi
3.        Memilih Algoritma
4.        Menulis Program
5.        Menguji Program
6.        Menulis Dokumentasi
7.        Merawat Program
8.        Pengenalan Komputer

1. Batasan Masalah Merencanakan sistim dan spesifikasi program:
 Siapa yang akan menggunakan program dan untuk apa? dengan cara:
- Menentukan tujuan dan hasil yang akan dicapai
- Menentukan hal-hal yang diperlukan oleh sistim
- Pengumpulan data.
2. Pengembangan Model Pembuatan model dari sistim yang akan kita bangun, model adalahsuatu gambaran sederhana dari sistim yang kita buat. Dengan pembuatan model akan terlihatdengan jelas hubungan antara objek-objek dalam sistim yang akan kita bangun. Untukpenyelesaian aritmatik, biasanya model dibuat dalam bentuk rumus matematik.
Contoh: untuk membuat program luas_lingkaran kita membuat model matematis c = a x b
3. Rancangan algoritma Pembuatan urutan instruksi yang akan ditulis pada program (dijelaskan lebih lanjut)

4. Pemrograman Implementasi algoritma ke dalam program (algoritma sendiri dalamkomputer adalah merupakan program).
5. Uji dan Validasi Pengujian terhadap program : seperti kesalahan penulisan (syntax error) ,kesalahan saat eksekusi (runtime error) kesalahan logika program (program berjalan tapimenghasilkan output yang salah- fatal error).
6. Dokumentasi Pembuatan catatan pada program terutama pada modul-modul yang rumit.Contoh: Sistim Pengembangan Software Life Cycle

Prinsip pemrograman terstruktur:
a. Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design),
b. Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c. Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan,
d. Gunakan pengkodean terstruktur: IF ... THEN, DO ... WHILE dan lain-lainnya,
e. Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan,
f. Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names), dan
g. Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.Dalam perencanaan dan perancangan dari atas ke bawah, kategori dan penyelesaian masalahdimulai dari bagian yang utama kemudian dibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Rancangancara ini memudahkan penulisan, pengujian, koreksi dan dokumentasi program.




Tahapan rancangan atas ke bawah dalam pemrograman:
1. Tentukan keluaran (output) yang diminta, masukan (input) yang diperlukan danproses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data.
2. Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
3. Buat algoritma msing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.

Setiap modul dalam proses rancangan atas ke bawah biasanya dibatasi dalam isi maupunbatasan-batasan berikut:
1. Setiap modul hanya mempunyai satu masukan dan keluaran
2. Setiap modul hanya mewakili satu fungsi program.

Rancangan (design) terstruktur:
1. Membagi program menjadi sub-program
2. Menekankan fungsionalitas.
3. Cocok untuk sistem yang banyak mempunyai fungsi independen.

Gaya penulisan programterstruktur:Menggunakan indentasi sehingga jelas struktur dan kontrol program.Memudahkanpembacaan, pemahaman, penelusuran kesalahan dan pembuatan koreksi.




· Kontrol program terstruktur (Tiga tipe Bahasa pemrograman terstruktur):

1. Terurut (sequence)
Setiap baris program akan dikerjakan secara urut dari atas ke bawah (setiap baris dikerjakan sekali atau tidak baris baris program yang tidak dikerjakan)


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtxcggVdTEF9_k7BwxtbQT_Q1bHdyTnjzx_K60NYwTmQszEiOcyLegcF0b_v8ZSsm_9QsqCLyS8MS-7s4TZbKVXqp2KYfwyXuPA7vmJjkDGENFH2107VWVI2g4n27i_DvpwBRAMP1k2z4/s400/untitled1.JPG 






2. Pilihan (selection/conditional)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiJz5cvnb9g6ddp1fZIfSpQ6ZfPIACSuDFaoT_0LnX9gybGOC2fSae1p0gsI3erWujHzvlCqdjtLdCwOlnoFB3roPxE-wbXYgj6H4wU5HY18N7VOdJk6fjK67qrANn_gI8Syzma3SdYI4g/s400/untitled2.JPG 


3. Pengulangan (repetition - loop)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvqEyNlXDS0asmaR2FJjh62PLf93XSsF3R1coE84HsEAcr17gMsvmBPjkzDMGppWskC1Ah8VNuTvDDM5WARCtYqjOwBGgSrB_IW1F_Fu1dfWN2gfjYwNl2yd3bn0j163Ynmg4O_s8AAi8/s400/untitled3.JPG



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Diberdayakan oleh Blogger.